Mental Pasif Bunuh Gerak Aktif Industri Kreatif


Indonesia tidak dalam kondisi krisis, maka terpenuhinya modal senyatanya bukan hanya sekedar mimpi manis. Kalau para calon pejuang bisnis beralibi pemerintah tak memberi motivasi, maka cobalah tengok bagaimana banyaknya program inkubasi.
Ditargetkan berkontribusi 12% terhadap PDB nasional industri kreatif kini sudah mampu merangkak naik hingga angka 7%. Meski condong terlambat tapi keberhasilan membangunkan gairah industri kreatif yang selama ini tertidur dapat di apresiasi. Sekarang adalah tentang bagaimana mendorong target 12% itu cepat terealisasi.
Kreatifitas, ruang, uang, lalu wujudkan. Ekspektasi mudah bagaimana industri kreatif terealisasi begitu juga dengan realitanya. Sumber daya manusia kita butuh ruang berkreatifitas dan juga tak lepas dari modal sebagai harga untuk membayar sebuah garis start. Selaras dengan itu ruang tarung bebas kreatifitas dalam berbisnis sudah terbuka lebar bahkan pemerintah membentuk Badan Ekonomi Kreatif Indonesia untuk menumbuhkan jiwa bisnis masyarakat. Di sekolah menengah juga sudah mulai dicanangkan berbagai program inkubasi kewirausahaan. Permodalan juga kini bukan sebuah batu sandungan. Mereka yang awalnya mempermasalahkan modal sebenarnya hanya terhambat masalah mental.
Rasa takut memulai, rasa takut gagal, atau rasa takut akan persaingan. Ini adalah bentuk nyata bagaimana mental SDM tak kompetitif. Kalau sudah begini jangankan meningkatkan target, memenuhi angka 12% saja akan sulit. Inilah saatnya merevolusi mental untuk siap berperang dan menjadi pemenang bukan menjadi pecundang yang sembunyi dalam kandang. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayo Napak Tilas di Zona Z

Kader Pelestari Budaya Lestarikan Budaya ala Remaja

Pande Putu Setiawan “Anak-Anak Bali Harus Pintar”