Ayo Napak Tilas di Zona Z




            Apa itu Zona Z? Pemerintah kini sedang menggalakan berbagai kegiatan tapak tilas dalam wilayah lingkungan heritage Zona Z. Zona Z merupakan jalur yang memiliki jajaran situs berwarisan budaya Kota Denpasar. Mengapa disebut Zona Z? Karena bentuk jalur yang menghubungkan situs-situs warisan budaya tersebut membentuk huruf Z. Berawal dari kawasan Puri Agung Pemecutan kawasan Kokitasari menuju kawasan heritage Gajah Mada lalu berlanjut ke kawasan Catur Muka, dan berakhir di Puri Satria.
            Diawali dari Puri Agung Pemecutan yang dahulu berlokasi di Jln. Thamrin di sebelah barat Puri Agung Pemecutan yang sekarang dan berbataskan sebelah selatan Jln. Gunung Batur, sebelah barat Jln. Gunung Berapi, dan sebelah utara Jln. Gunung Semeru, membentang mulai dari Hotel Intan Sari hingga gedung Lokitasari wisata. Puri Agung Pemecutan sangat khas dengan patung monumen pemecutan yang diletakan di perempatan Jln. Thamrin.
 Lalu berlanjut ke wilayah Gajah Mada. Dis ana terdapat banyak situs berwawasan budaya yakni Pura Maospait yang terletak di Banjar Tatasan Kelod, Jalan Dr.Sutomo, Kecamatan Denpasar Utara. Pura ini memiliki kekhasan arsitektur Jawa Timur yang bisa dilihat dari bentuk pahatan relief di gerbang dan bangunan pura. Piodalan Pura ini jatuh pada Saniscara Paing Sasih Kelawu.
Pertokoan Cina yang juga terletak di wilayah gajah mada. Pertokoan cina adalah deretan bangunan perokoan yang kebanyakan didominasi etnis Tionghoa. Di setiap bangunannya terselip ukiran-ukiran khas bali walau saat ini sudah banyak yang direnovasi dan berubah wajah.
Pasar Badung yang tegak berdiri sejak tahun 2000 di wilayah Gajah Mada di sebelah timur Tukad Badung. Pasar Badung, pasar tradisional terbesar di Denpasar. Di pasar ini dijual berbagai kebutuhan masyarakat mulai dari bahan makanan hingga pakaian dan juga sarana upacara umat Hindu.
Catur muka, sebuah reca yang dibangun tepat dipusat Kota Denpasar di Perempatan Agung Denpasar pada tahun 1973 yang merupakan buah karya seniman lokal Bali yakni I Gusti Nyoman Lempad, seniman terkenal asal Ubud. Catur muka merupakan penggambaran Dewa Brahma yang memiliki empat wajah. Patung Catur Muka dengan indah menghiasi jantung Kota Denpasar tepatnya di Perempatan Agung Denpasar dengan menhadap keempat penjuru mata angin dan bersinggasanakan bunga Padma. Kini citra patung Catur Muka semakin dikenal setelah di renovasi pada tahun 2014 dan ditambahi air mancur disertai lampu-lampu sorot nan indah.
Inna Bali Hotel, sebuah hotel yang dulunya disebut Natour Hotel ini dibangun sejak masa kolonial Belanda dengan nuansa antik. Hotel ini beralamat di Jln. Veteran No.3 Denpasar. Tahun ini Inna Bali Hotel mengalami sedikit perubahan namun tetap mempertahankan konsep bangunan kuno dalam renovasi di tahun 2014 ini.
Terakhir yakni Puri Agung Denpasar atau Puri Satria yang beralamat di Jln. Veteran No.62. Puri ini didirikan oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan sebagai Raja Denpasar pada tahun 1788 selanjutnya pusat pemerintahan Kerajaan Badung berada di Puri Agung Denpasar sampai akhirnya Pasukan Belanda mengalahkan Kerajaan Badung melalui Perang Puputan Badung. Sejak saat itu Puri Agung Denpasar dikuasai oleh Pemerintah Belanda. Setelah Republik Indonesia merdeka maka lokasi yang tadinya berdiri Puri Agung Denpasar akhirnya pindah ke tangan Pemerintah Republik Indonesia dan dijadikan sebagai Rumah Jabatan Gubernur Bali hingga sekarang.(Pra)

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  5. Terima kasih sudah berbagi, pas banget saya lagi riset untuk bikin tulisan heritage Denpasar...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kader Pelestari Budaya Lestarikan Budaya ala Remaja

Pande Putu Setiawan “Anak-Anak Bali Harus Pintar”