SATU TAHUN BERSAMA MADYAPADMA

presslist 6 (atas) vs presslist 7 (bawah)





Menjadi anggota dari Madyapadma seperti mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya. Sejak 3 tahun lalu, nama Madyapadma tak asing bagi saya, persisnya sejak Presslist 4. Sejak saya pertama kali mengenal dunia jurnalistik dengan rok biru dengan dua  lipatan di tengahnya saat itu juga saya merasa Madyapadma adalah tujuan selanjutnya.
            Kemampuan jurnalistik saya standar, saya merasa tidak ada yang mengkhusus dalam diri saya. Bahkan tes prestasi jurnalistik di awal PPDB pun saya tak lulus, entah saya mampu atau tidak, itu yang saya pikirkan hingga saat ini. Awal bergabung dengan Madyapadma rasanya sedikit lucu, saya bertemu dengan mantan saingan-saingan saya sewaktu SMP. Bahkan Kaila Kirtaniya, salah satu mantan saingan saya di presslist 5 dan 6 mengguyon dengan frontal di awal pertemuan “wih mantan musuh” ujarnya yang mengundang tawa diantara saya dan Galuh Sri Wedari yang juga mantan saingan saya dulu.
Lalu beberapa minggu kemudian saya diminta mengikuti lomba Mini News Paper bersama Galuh dan Dyotavaro, dari sana saya sedikit mengenal lebih tentang Madyapadma, terutama dengan standarisasi nilai dari Kak Ananta yang sangat sadis. Tim saya, Galuh, dan Dyo kalah di perlombaan itu, wajar, karena temanya yang sulit ditambah lagi bersaing dengan kakak-kakak MP 37 dan 38 yang membuat nyali ciut. Apalagi dengan kemampuan saya yang biasa-biasa saja. Galuh saat itu beberapa kali bolak-balik revisi berita dengan Kak Ananta, Dateline yang sangat mendesak semakin membuat kami stress saat itu.
 Berlanjut ke PJTD, program MP yang satu ini menurut saya adalah program yang mengerikan. Disini saya dan anggota lainnya diajarkan semua materi jurnalistik dengan system kebut, semua serba cepat. Meskipun materi-materinya sudah pernah saya dapat semasa SMP tapi adalah hal baru bagi saya untuk menulis dengan waktu yang singkat non stop dari pagi hingga malam. Dan sialnya saat itu saya terpilih menjadi panitia bulan bahasa, jadilah saya tak bisa berfikir maksimal saat PJTD. Sedikit kecewa karena saya tidak mendapat predikat terbaik apapun dalam kegiatan ini.
Selanjutnya yaitu PRESSLIST 7. Presslist 7 sedikit membuat saya flashback karena saat Presslist 6 saya sempat diwawancarai kak Intan apsari dan berkata “tunggu saya nanti jadi panitia presslist 7 kak” dan hal itu terwujud. Ternyata menjadi panitia lebih sulit dari menjadi peserta, sumpah!. Mulai dari menghubungi siswa SMP satu persatu via line dan sialnya line saya hanya di ‘read’ saja. Atau waktu penjurian yang hampir terlupakan. Hingga pusingnya menyusun foto beserta judul, dana da nasal sekolah fotografernya di palet pameran, beruntung saat itu saya dibantu Adnya, May, kak Vira dan kak Jeje, setidaknya pekerjaan saya menjadi selesai lebih cepat yaitu selesai pukul 00.30 WITA, setidaknya lebih cepat kan?
            Selebihnya saya belajar banyak dari Madyapadma, belajar berfikir cepat, belajar berorganisasi, belajar disiplin(mungkin), dan tentu membuka wawasan saya menjadi lebih luas. Saya ingat saat voting pemimpin umum MP angkatan 38, kakak-kakak MP 37 dan 38 menyuarakan tagline “Menjadi Madyapadma, Menjadi Indonesia” dan saat itulah saya merasa berada di tempat yang tepat bersama teman-teman yang penuh optimis.

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayo Napak Tilas di Zona Z

Pande Putu Setiawan “Anak-Anak Bali Harus Pintar”

Kader Pelestari Budaya Lestarikan Budaya ala Remaja