PLTS Bangli, Upaya Perdayakan Sumber Energi Terbarukan
Dalam
arus globalisasi dan kecanggihan teknologi, mendorong niat pemerintah untuk
memanfaatkannya dalam pembentukan sumber energi alternatif. Di tengah ancaman
krisis bahan bakar fosil pemerintah mulai berusaha membangun
instalasi-instalasi pengolaan sumber enegi alternatif, khususnya energi
listrik. Niat ini diwujudkan dalam pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga
Surya) di dua kabupaten di Bali, salah satunya di Desa
Bengklet Bangli, karena Bangli juga merupakan salah satu daerah di Bali yang
mengalami krisis energi Tidak seperti
pembangkit listrik lain, pembangkit listrik ini belum memiliki nama resmi. Akan
tetapi, masyarakat mengenalnya dengan sebutan PLTS Bangklet. Pada
siang hari mentari menyengat tepat di
atas ubun-ubun. Masyarakat sedang beristirahat sambil menunggu sore. Sementara
itu, puluhan panel tenaga surya mendesing bak lebah yang sedang mencari makan.
Desingan mereka semakin keras ketika mentari memanas. Dibangunnya
PLTS di atas area seluas 2 hektar dengan 50 panel surya yang berukuran 60x120cm
serta menghasilkan listrik sebesar 1 MW on-grid
ini bertujuan untuk mengantisipasi krisis bahan bakar, khususnya bahan bakar
fosil. “PLTS ini dibangun sebagai perusahaan milik pemerintah, sekaligus untuk
menangani krisis keenergian. Kedepan juga persediaan energi fosil semakin
menipis, jadi kita memanfaatkan energi alternatif khususnya energi matahari.
Energi matahari kan tidak akan habis untuk kedepannya. Maka kita manfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat.” Ungkap kepala bagian
administrasi SDA kabupaten bangli, I Made Ari Pulasari, S.sos. Banyak
keuntungan yang didapat dari PLTS ini selain untuk memenuhi kebutuhan
masyarakan akan energi listrik, PLTS ini juga menjadi pemasukan baru di kas
daerah atas hasil listriknya yang dijual ke PLN. PLTS Bangli masih milik
kementrian dan masih menjalani proses administrasi untuk menjadi milik Pemda.
“PLTS sementara ini masih milik kementrian dan menjalani proses untuk menjadi
milik Pemda” imbuh Kepala Bagian Admisnistrasi SDA. PLTS yang dibangun di Desa
Bengklet kabupaten Bangli itu diresmikan oleh Mentri ESDM, Jero Wacik pada 15
Februari 2013 lalu yang ditandai dengan penanda tanganan prasasti yang
terpampang di tembok depan rumah jaga di wilayah PLTS tersebut. PLTS merupakan
sebuah perkembangan teknologi yang dapat menjadi acuan untuk membangun
instalasi sumber energi alternatif ramah lingkungan lainnya. Dengan
menghabiskan dana sebesar 26 miliar dama pembangunannya diharapkan PLTS Bangli
itu bisa beroprasi dengan optimal.
Sayangnya
perawatan PLTS ini kurang optimal karena status kepemilikannya masih atas nama
kementrian jadi perawatannya dilakukan secara gotong royong oleh petugas pemda
bangli setiap bulan sekali. “perawatan PLTS masih belum bisa dilakukan secara
pasti, karena status kepemilikannya masih dalam proses administrasi” ungkap
petugas kebersihan, Bapak Mudarana. Fungsi PLTS ini juga dioptimalkan, selain
untuk menanggulangi krisis keenergian, PLTS ini juga difungsikan untuk
destinasi wisata edukasi terutama dalam bidang praktikum siswa atau pun studi
banding bagi sekolah-sekolah menengah atau pun perguruan tinggi. “PLTS ini juga
digunakan sebagai media pembelajaran terutama untuk para siswa, jadi rencananya
kami akan menata TPA yang berada di dekat PLTS itu agar tampak lebih rapi.”
Jelas Kepala Bagian Administrasi SDA kabupaten Bangli. Seperti teknologi
lainnya PLTS juga memiliki kelemahan terutama pada pengaruh musim, karena
sumber energinya adalah tenaga matahari PLTS ini mengalami kendala dalam
kuantitas hasil listriknya pada musim hujan. “dibangunnya PLTS tentunya sangat
membantu namun tentunya akan lebih membantu jika dibangun dari dulu” ungkap
Gede Surya Negara mewakili masyarakat Bangli. (pra)
Komentar
Posting Komentar