Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Pande Putu Setiawan “Anak-Anak Bali Harus Pintar”

Gambar
            Pande kecil merupakan   sulung dari dua bersaudra yang lahir di ubud pada 9 Maret 1977 dari seorang ayah –I Made Sadia- yang merupakan pensiunan kepala puskesmas pembantu di Songan, Kintamani sekaligus peraih penghargaan Paramedis Teladan Bali tahun 1983 oleh Gubernur Bali kala itu. Darah sebagai seorang pengabdi sangat kental dalam diri seorang Pande Putu Setiawan, S.T., M.M. Pendidikan dan karir pande sangat membanggakan. Ia menyelesaikan S1 teknik industri di sekolah tinggi teknologi Telkom bandung lalu melanjutkan pendidikan S2 pada Magister Manajemen Sekolah   Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Selain itu ia juga berkesempatan menjalankan pertukran mahasiswa ke University of Victoria British of Columbia di Canada, sera pernah menjadi kandidat beasiswa Ph.D in tourism oleh World Tourism Organization di Hong Kong Polytechnique Institut. Selepas itu ia juga pernah bekerja sebagai Staf Field Monitor perserika...

PLTS Bangli, Upaya Perdayakan Sumber Energi Terbarukan

Dalam arus globalisasi dan kecanggihan teknologi, mendorong niat pemerintah untuk memanfaatkannya dalam pembentukan sumber energi alternatif. Di tengah ancaman krisis bahan bakar fosil pemerintah mulai berusaha membangun instalasi-instalasi pengolaan sumber enegi alternatif, khususnya energi listrik. Niat ini diwujudkan dalam pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di dua kabupaten di Bali, salah satunya di Desa Bengklet Bangli, karena Bangli juga merupakan salah satu daerah di Bali yang mengalami krisis energi Tidak seperti pembangkit listrik lain, pembangkit listrik ini belum memiliki nama resmi. Akan tetapi, masyarakat mengenalnya dengan sebutan PLTS Bangklet . Pada siang hari mentari menyengat tepat di atas ubun-ubun. Masyarakat sedang beristirahat sambil menunggu sore. Sementara itu, puluhan panel tenaga surya mendesing bak lebah yang sedang mencari makan. Desingan mereka semakin keras ketika mentari memanas. Dibangunnya PLTS di atas area seluas 2 hektar dengan 50 ...

Pasar Badung, Tetap Eksis di Tengah Himpitan

Gambar
            Menjamurnya pasar modern seperti minimarket dan swalayan memang ditakutkan akan menjadi ancaman bagi pasar tradisional. Akan tetapi kenyataannya tentu saja tidak demikian. Meskipun terhimpit oleh pasar modern, pasar tradisional masih tetap berdiri dan semakin menunjukkan eksistensinya.   Pasar Badung sebagai salah satu pasar terbesar di kota Denpasar selain Pasar Gunung Agung, Pasar Satria, Pasar Sanglah ternyata masih mempertahankan eksistensinya hingga kini. Bahkan pasar   ini   mampu menarik penggemar tersendiri. Berdiri kokoh sejak tahun 2000 hingga kini Pasar Badung selalu dipadati hiruk pikuk pengunjung terutama menjelang hari raya umat Hindu seperti Galungan dan Kuningan. Dengan luas tanah 6.230 m 2 dan luas bangunan 8.016 m 2   Pasar Badung m ampu menampung 1.698 pedagang dalam 1.698 los dan kios yang difungsikan pagi dan siang hari. Pada sore dan malam hari Pasar Badung berubah ...

Ayo Napak Tilas di Zona Z

Gambar
            Apa itu Zona Z? Pemerintah kini sedang menggalakan berbagai kegiatan tapak tilas dalam wilayah lingkungan heritage Zona Z. Zona Z merupakan jalur yang memiliki jajaran situs berwarisan budaya Kota Denpasar. Mengapa disebut Zona Z? Karena bentuk jalur yang menghubungkan situs-situs warisan budaya tersebut membentuk huruf Z. Berawal dari kawasan Puri Agung Pemecutan kawasan Kokitasari menuju kawasan heritage Gajah Mada lalu berlanjut ke kawasan Catur Muka, dan berakhir di Puri Satria.             Diawali dari Puri Agung Pemecutan yang dahulu berlokasi di Jln. Thamrin di sebelah barat Puri Agung Pemecutan yang sekarang dan berbataskan sebelah selatan Jln. Gunung Batur, sebelah barat Jln. Gunung Berapi, dan sebelah utara Jln. Gunung Semeru, membentang mulai dari Hotel Intan Sari hingga gedung Lokitasari wisata. Puri Agung Pemecutan sangat khas dengan patung...